strategi persaingan AQUA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perusahaan dominan (dominant firm) adalah perusahaan yang memiliki porsi signifikan dari pasar tertentu dan memiliki pangsa pasar jauh lebih besar daripada saingan terbesar berikutnya. Perusahaan biasanya dianggap dominan bila pangsa pasarnya 40 persen atau lebih. Sebuah industri dengan perusahaan dominan seringkali memiliki pasar oligopoli. Strategi bersaing adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas meliputi, kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau industri-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi-strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan.
Perusahaan dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang ada di pasar memiliki pangsa pasar yang cukup besar, yakni sekitar 60% – 70%. Akan tetapi, perusahaan dominan berbeda dengan monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Oleh karena itu, perusahaan dominan berusaha mempertahankan pangsa pasar dan tingkat laba yang selama ini dimiliki.
AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar air minum dalam kemasan di Indonesia, negara berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang posisi pimpinan menjadi sulit. Ada beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam kemasan. Teknologi air dalam kemasan tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam kemasan. Penyaluran yang efisien dan pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci sukses.


B.     Tujuan
1.      Mengetahui konsep strategi yang diterapkan perusahaan AQUA.
2.      Mengetahui analisis dinamis perusahaan AQUA.
3.      Mengetahui tujuan strategi bisnis dan strategi bisnis apa saja yang diterapkan.
4.      Mengetahui strategi pesaing kecil serta tujuannya.
5.      Mengoptimalkan Strategi untuk mencegah pesaing mengambil pangsa pasar yang ada.
6.      Penerapanya Strategi pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk ?

C.    Ruang Lingkup Pembahasan
1.      Konsep strategi yang diterapkan perusahaan
2.      Analisis dinamis perusahaan dominan
3.      Apa tujuan strategi bisnis? Dan apa saja strategi bisnis perusahaan dominan?
4.      Apa saja strategi pesaing kecil? Dan apa tujuannya?
5.      Analisis Strategi Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
BAB II
GAMBARAN UMUM & TINJAUAN TEORITIS

A.    Sejarah Perusahaan
Aqua adalah sebuah merk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merk AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merk AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merk generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
Dari strategi perusahaan dominant Berbagai upaya dilakukan AQUA untuk membangun merk agar tidak dipersepsikan konsumen sebagai sekadar komoditas. Selama 1986-1990 AQUA berkutat dan berpacu dengan waktu untuk membangun kapasitas pabrik termasuk pendirian pabrik baru dalam rangka mendekatkan diri ke pasar. Dalam rangka menyesuaikan perkembangan usaha yang makin pesat pada 25 Juli 1989 nama PT Golden Mississippi diubah menjadi PT AQUA Golden Mississippi. Sampai tahun 1990 kapasitas produksi AQUA meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun 1985 dari hanya sebesar 38,23 juta liter menjadi 188,7 juta liter.Pabrik-pabrik yang mulai dibangun antara lain di Bali (Mambal), Sukabumi (Ciburial), Medan (Brastagi) dan Manado (Air Madidi). Demi membangun citra kualitas yang prima AQUA mulai membangun pabrik dengan konsep integrated production. Maksudnya proses pembuatan botol plastik mulai dilakukan di pabrik bersama-sama dengan proses produksi air minum dalam kemasan.

Perkembangan dan akuisisi oleh Danone
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua secara
konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in-line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
A.    Struktur Organisasi
Unsur – unsur Organisasi
PT. Aqua Golden Missisippi Tbk memiliki banyak unsur dalam pengorganisasiannya terutama Manusia, kerjasama, tujuan bersama, peralatan, dan lingkungan. Banyaknya divisi-divisi yang ada mencerminkan unsur manusia didalamnya. Struktur organisasi perusahaan ini yang bersifat spesialis dan menyebar, menandakan kerjasama yang sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga dapat melancarkan perusahaan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan bersama.
Teori Organisasi
                PT. Aqua Golden Missisippi merupakan perusahaan yang memiliki banyak divisi dan pembagian tugas yang merata. Mereka saling membangun satu dengan yang lainnya yang bermaksud tercapainya tujuan bersama. Kekurangan fungsi suatu divisi, berarti pengurangan kualitas dan penurunan target dan strategi. Sehingga dapat dikatakan perusahaan ini tergolong terori organisasi modern.
Macam macam Organisasi Dari Segi Tujuan
            Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan. 


Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.
Struktur Organisasi dan Uraian PekerjaanStruktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, sebagai sistem pengendali intern dalam suatu perusahaan, pelimpahan wewenag dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.
A.    Bentuk Badan Usaha
Bentuk Usaha AQUA adalah Perseroan Terbatas Terbuka karena tujuan utama yang diharapkan oleh perusahaan dalam kegiatan usaha AQUA adalah mencapai laba atau nilai yang optimal dengan menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk kelangsungan hidup perusahaan. Mengingat PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk merupakan perusahaan yang cukup besar, yaitu sebagai perusahaan yang mempelopori usaha air minum dalam kemasan di Indonesia sejak tahun 1973. Maka dari itu, pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat memerlukan perhatian khusus. Perusahaan juga berkepentingan untuk menjaga profitabilitasnya dengan baik agar kondisi krisis yang dialami Indonesia tidak berimbas pada perusahaan sehingga perusahaan akan mampu memperoleh laba di dalam menjalankan usahanya.
B.     Daerah Pemasaran
Visi, misi, tujuan, dan strategi yang digunakan oleh PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk masih relevan dengan keadaan saat ini dan masih memungkinkan perusahaan untuk tetap berada pada dunia persaingan usaha air minum dalam kemasan di Indonesia. Dengan target pasar seluruh kalangan masyarakat Indonesia dan masyarakat luar negeri, Aqua menawarkan beberapa produk air mineral tidak hanya dalam bentuk kemasan. Aqua menawarkan beberapa produknya seperti, Aqua Reflection, Aqua 50, dan minuman isotonik Mizone.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Lokasi Sumber Mata Air AQUA

Ø  Brastagi
Ø  Lampung (Jabung dan Umbul Cancau)
Ø  Mekarsari (Kubang)
Ø  Subang (Cipondoh)
Ø  Wonosobo (Mangli)
Ø  Klaten (Sigedang)
Ø  Pandaan
Ø  Kebon Candi
Ø  Mambal
Ø  Manado (Airmadidi)



A.    Tinjauan Teoritis
Di dalam melakukan pemasaran, sebelumnya perusahaan harus menentukan segmentasi atau target pasar untuk memasarkan produknya. Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran untuk membagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Dan yang dimaksud dengan target pemasaran adalah jenis konsumen yang dipilih, dan merupakan tujuan pemasaran (marketing goals).  Tujuan segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran  yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli barang/jasa yang dijual. Dan mungkin perusahaan tersebut kalah dalam persangan bisnis.
            Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya di era globalisasi dan teknologi informasi, pola manajemen perusahaan di Indonesia harus menyesuaikan sistem dan lebih terbuka terhadap perubahan. Mengingat tajamnya kompetisi dan luasnya skala persaingan dewasa ini, maka perusahaan harus dikelola secara modern, terbuka tanpa harus kehilangan sifat dan citra kekeluargaannya. Salah satu caranya adalah dengan go publik. Pada dasarnya go publik merupakan suatu proses untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui permanent capital formation, yang menuntut adanya transparansi yang wajib dilakukan oleh perusahaan. Adapun tujuan dari go publik yaitu memperoleh modal dari masyarakat dengan cara menjual sedikit mungkin surat berharga dengan harga yang mahal sebab dengan membagi kepemilikan dengan masyarakat yang tidak terlalu besar, modal yang besar tetap bisa diperoleh. Selain itu, tujuan terpenting dari go publik lainnya adalah memperbaiki struktur modal menjadi lebih sehat (Widoatmodjo, 2004: 32).
Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia .Tirto bermaksud untuk memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di Indonesia. Satu hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air.


BAB III
PEMBAHASAN

A.    Strategi Penurunan Harga
            Perusahaan dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang ada di pasar memiliki pangsa pasar yang besar. Sekitar 60-70%. Sementara disaat yang sama tidak ada satupun pesaing yang mendekati pangsa pasar yang dimiliki perusahaan terbesar. Oleh karena itu, biasanya perusahaan tersebut memiliki keleluasaan yang cukup longgar dalam merumuskan strategi bisnisnya.
Perusahaan dominan berbeda dengan monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Perusahaan dominanan berkepentingan untuk melihat peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh pesaing untuk mengembangkan perusahaan. Sekalipun pesaing-pesaing tersebut pada awalnya relative lebih kecil dibanding perusahaan dominan bukan berarti bahwa perusahaan pesaing tersebut sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Jika dilihat dari kepentingan perusahaan pesaing yang masih relative kecil atau perusahaan yang baru akan memasuki pasar maka keputusan untuk terus dan mampu bertahan atau bahkan berkembang di pasar sepenuhnya. Tergantung pada kemampuan memperoleh laba setelah mereka berada di pasar (postentry profit). Jika selisih antara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin menigkatnya pangsa pasar maka laba yang diperoleh oleh perusahaan pesaing juga semakin besar. Ini berarti tersedia peluang yang lebih besar bagi mereka yang terus bertahan dan bahkan mungkin dapat berkembang jauh lebih besar.

B.     Analisis Dinamis
Perusahaan dominan pada dasarnya hanya berusaha menekan harga pasar sebagai akibat meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan, sehingga harga pasar tersebut lebih rendah dibanding dengan biaya rata-rata perusahaan baru. Nampak jelas bahwa analisis tersebut sama sekali mengabaikan factor waktu yang dalam hal ini berupa sejauh mana tingkat kecepatan yang dimiliki oleh perusahaan dominan dalam memperbesar pasokan barangnya. Juga sama sekali belum mempertimbangkan kemampuan perusahaan baru dalam memperluas kapasitas produksinya. Bukan tidak mungkin perusahaan baru tersebut ternyata juga memiliki kemampuan untuk terlebih dahulu mengisi pasar dengan julah barang yang lebih banyak dengan waktu yang relative singkat. Jadi dengan mempertimbangkan factor waktu maka perhitungan tentang siapa dari keduanya (perusahaan dominan ataupun perusahaan baru) yang lebih siap dan lebih cepat 


dominan lebih siap, karena misalnya ia masih memiliki kapasitas produksi yang menganggur, maka strategi perluasan pangsa pasar dapat dengan mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk keperluan itu, ia masih perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan modal serta tenaga kerja, maka bukan tidak mungkin perusahaan tertinggal dibelakang. Situasi sebaliknya yang terjadi.
Pesaing yang masih baru justru yang akan menambah jumlah barang yang ada di pasar. Jika perusahaan baru memiliki kemampuan yang handal untuk menambah jumlah barang yang ada di pasar maka strategi perluasan pangsa pasar yang hendak dilakukan perusahaan dominan kurang efektif untuk menangkal bertahannya perusahaan baru tersebut. Disamping itu analisis yang memperhatikan variable waktu juga berkaitan dengan trade off yang dialami perusahaan dominan ketika ia harus memilih antara kerugian berkurangnya laba yang diperoleh sebagai akibat turunnya harga pasar dan kemungkinan mengecilnya pangsa pasar karena ia membiarkan perusahaan baru untuk terus beroprasi. Kemmungkinan pertama terjadi karena perusahaan dominan melakukan strategi perluasan pangsa pasar karena ia lebih memperhatikan perhitungan jangka panjang. Sedangkan kemungkinan kedua terjadi karena perusahaan dominan lebih memperhatikan waktu jangka pendek. Ia lebih
mementingkan laba yang sekarang dari pada laba yang akan datang dengan risiko kehilangan pangsa pasar. Untuk itu ada berbagai pilihan. Jika perusahaan dominan melihat bahwa perbedaan laba sekarang dan laba yang akan cukup besar dan disaat yang sama tingkat biaya modal juga tinggi, maka pilihan untuk memilih laba sekarang dengan risiko mengecilnya pansa pasar dapat dibenarkan. Apabila situasi yang sebaliknya yang terjadi yakni selisih laba antar waktu cukup kecil dan disaat yang sama tingkat suku bunga juga tidak tinggi maka pilihan untuk mempertahankan pangsa pasar menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan dengan risiko berkurangnya laba yang didapat untuk sementara waktu.

A.    Strategi Bisnis
Bagaimana menjadi perusahaan dominan? Yang jelas dengan cara menang bersaing. Karena dengan bekerja dengan efisien maka perusahaan mampu menerapkan strategi harga termurah. Akibatnya secara bertahap pesaing meninggalkan pasar, akhirnya hanya tinggal beberapa perusahaan saja yang yang tetap bertahan. Menguasai pasar dan kemudian menjadi perusahaan dominan, model perkembangan seperti ini biasanya terjadi pada industry yang masih berada pada tahap perkenalan atau pertumbuhan.
Disamping itu, perusahaan dapat menjadi perusahaan dominan dengan cara pertumbuhan eksternal, yakni melalui merjer horizontal (salah satu perusahaan diantara berbagai perusahaan yang beroperasi di pasar melakukan akuisisi terhadap perusahaan pesaingnya).dengan cara ini biasanya hanya memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan cara pertumbuhan internal. Tetapi model ini juga memerlukan daya dan dana yang lebih besar, belum lagi harus beerurusan dengan regulasi pemerintah dan undang-undang antitrust.
Setelah menjadi perusahaan dominan bagaimana mempertahankan posisi bisnis yang menguntungkan tersebut? Perusahaan yang telah mencapai posisi dominan berusaha untuk menurunkan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dikuasai. Dengan maksud untuk mencegah masuknya perusahaan baru atau membuat pesaing yang sudah ada tidak terlalu lama beroperasi di pasar.
Disamping itu perusahaan dominan juga dapat menerapkan strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung perusahaan pesaing secara tidak langsung. Perusahaan dominan juga dapat mempengaruhi asosiasi buruh untuk melakukan tuntutan kenaikan upah sekalipun taktik ini sulit untuk diterapkan. Dengan cara-cara tersebut ongkos produksi baik yang ditanggung oleh perusahaan dominan maupun perusahaan pesaing akan mengalami peningkatan. Akibatnya perusahaan pesaing mengalami kerugian dan kemudian diharapkan akan segera meninggalkan pasar. Taktik pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan dominan antara lain dengan secara ajeg melakukan pengembangan produk. Taktik ini tidak harus diartikan bahwa inovasi produk yang radikal perlu dilakukan atau harus selalu berkaitan dengan atribu pokok produk. Perusahan dominan juga dapat melakukan promosi besar-beesaran sehingga menyebabkan peningkatan loyalitas konsumen. Taktik ini akan berhasil jika perusahaan dominan mampu mengembangkan citra bahwa produk yang ditawarkan masuk kategori unik atau paling tidak diyakini oleh konsumen sebagai barang yang memili keistimewaan sekalipun tidak harus dikategorikan sebagai barang eksklusif.
Masih ada strategi lain tapi cara ini dikenal sebagai cara yang kurang etis sekalipun tidak berarti bahwa cara ini tidak dikenal masyarakan bisnis dengan baik. Supaya konsumen tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh produk yang ditawarkan perusahaan pesaing, mereka membeli
semua produk yang ditawarkan perushaan pesaing untuk menghilangkan produk tersebut dari pasar (jika dana yang tersedia cukup). Bahkan ada yang membeli kemudian merusak kualitas barang perusahaan pesaing dan baru melemparnya ke pasar, tujuannya untuk merusak kepercayaan konsumen pada perusahaan pesaing yang baru memasuki pasar.
A.    Strategi Pesaing Kecil
            Strategi ini digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan pesaing kecil tersebut untuk membesarkan perusahaan. Pertama-tama adalah dengan cara menekan biaya seefisien mungkin. Disamping itu perusahaan pesaing juga dapat memilih strategi fokus. Perusahaan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu yang belum diperhatikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara-cara tersebut, perusahaan pesaing membuka kemungkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang diharapkan dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Pada pasar yang sedang tumbuh, strategi ini lebih mudah diterapkan dan lebih menjanjikan keberhasilan pada produk yang memiliki sifat mempribadi.

B.     Strategi Pemasaran dengan Marketing Mix
Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Mizone sebagai pendatang baru minuman isotonik menunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi)
yang kompetitif . Launching produk pada saat yang tepat, variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu mereduksi pangsa pasar market leader minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan menempati urutan kedua market share kategori minuman isotonik.
Strategi Marketig Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone
1.      Produk (product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina.


2.      Harga (Price)
Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp 2.500 untuk isi 500 mL, jika dibandingkan dengan isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .
3.      Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada suatu istilah di kalangan distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.
4.      Promosi (Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye besar-besaran lewat placement iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di beberapa kota besar pada pusat
keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.

A.    Analisis  SWOT PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk,
Definisi Analisi SWOT
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi Perusahaan
Dalam era persaingan yang semakin ketat, setiap kali sebuah perusahaan harus mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara restrukturisasi.
Jika kita mendengar istilah atau kata restrukturisasi, yang ada dipikiran kita, seolah-olah membicarakan perusahaan yang sedang menurun. Hal ini disebabkan oleh definisi restrukturisasi itu sendiri, yang antara lain sebagai berikut:
1.      Restrukturisasi, sering disebut sebagai downsizing atau delayering, melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur oganisasi perusahaan. Pengurangan skala perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas (David,F, 1997:226)
2.      Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi organisasi, atau industri diambang pintu perubahan yang signifikan. Pemilik umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti oleh akuisisi untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat, atau merupakan transformasi industri. Strategi restrukturisasi memerlukan tim manajemen yang mempunyai wawasan untuk melihat ke depan, kapan perusahaan berada pada titik undervalued atau industri pada posisi yang matang untuk transformasi. Wawasan yang sama diperlukan untuk melakukan turn around pada unit usaha, bahkan pada bisnis yang tidak familiar (Mintzberg & Quinn, 1996:732).
3.      Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan (Djohanputro, Bramantyo, 2004:2).
Padahal setiap kali perusahaan melakukan perbaikan, entah dalam skala kecil, atau skala besar, tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja. Tentu saja perusahaan tak perlu menunggu terjadi penurunan baru dilakukan perbaikan, karena bisa terlambat, sehingga perbaikan perlu dilakukan secara terus menerus. Pada umumnya istilah restrukturisasi digunakan jika perusahaan ingin melakukan perbaikan secara menyeluruh, dan tujuannya adalah untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Pada saat ini, jika anda membaca di surat kabar, banyak perusahaan yang melakukan aksi korporasi, yang tujuannya adalah untuk memperkuat, memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan.

Peluang dan Tantangan Eksternal PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
Peluang:
Ø  Bisnis air mineral menjanjikan
Ø  Potensi Pasar
Ø  Jangkauan Pemasaran
Ø  Bahan Baku untuk wilayah indonesia melimpah
Ø  Kesempatan pangsa pasar internasional
Tantangan:
Ø  Lokasi sumber air
Ø  Pemalsuan Produk
Ø  Limbah kemasan
Ø  Muncul Teknologi Filterisasi air
Ø  Dukungan masyarakat skitar sumber air

A.    Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1.      Tahap Perkenalan (Introduction)
a.       Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b.      Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c.       Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)

Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.

a.       Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
1.      Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a.       Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b.      Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c.       Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d.      Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e.       Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f.       Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
2.      Tahap Kedewasaan (Maturity)
a.       Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b.      Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c.       Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d.      Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e.       Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f.       Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g.      Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h.      Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
3.      Tahap Penurunan (Decline)
a.       Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b.      Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c.       Mencari pasar baru
d.      Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e.       Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.



a.       Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
b.      Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Impementasi Live Circle PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk  pada produk Mizone
1.      Tahap Pengenalan
Dengan memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang industri air minuman dalam kemasan, di abad 21 ini Danone Aqua melakukan suatu inovasi dengan meluncurkan produk Mizone tepatnya pada 27 September 2005. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah dikenal di New Zealand, Australia, dan China.
Danone-Aqua melihat potensi pasar dengan memanfaatkan negara Indonesia yang beriklim tropis dengan aktivitas penduduk yang sehari-harinya padat dan sangat berpotensi dalam menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Padahal, kehilangan cairan sebesar 2% saja dapat menurunkan konsentrasi dan stamina tubuh kita. Menjawab kebutuhan tersebut, MIZONE hadir di Indonesia sebagai sebuah inovasi baru dalam kategori minuman ISOTONIK. Dengan kandungan HYDROMAXX nya Mizone dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan mudah. Diluncurkan pertama kali di Surabaya pada tanggal 27 September 2005, Mizone hadir dalam dua rasa yaitu ORANGE LIME dan PASSION FRUIT.

1.      Tahap Pertumbuhan
Momen puasa (November 2006) menjadi peluang Mizone dalam mempromosikan produknya. Mizone melakukan berbagai variasi program baik di radio, games pada pusat keramaian, dan 2 iklan komersial di TV. Program “It’s Mizone Time” pada beberapa stasiun radio di Jakarta, Surabaya dan Bandung yang menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan tema yang unik bertajuk “Recharge your Body during Fasting Month” yang tersebar di beberapa supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada masyarakat luas.Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan untuk mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha keluar dengan kampanye berupa testimonial yang disebut “Tantangan Mizone Jadi 100% Kamu”. Konsumen dipiih secara acak untuk minum Mizone selama 8 hari. Kemudian, merekam aktivitas minimal 5 menit setiap hari setelah minum Mizone. Dari event itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3 konsumen berbeda. Langkah ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer engangement antara konsumen dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk mengomunikasikan benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi untuk memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) (Hidayat, 2008).
2.      Tahap Kematangan
Saat ini, dunia persaingan minuman isotonic sangat ketat. Pocari Sweat sebagai pelopor minuman isotonik masih merajai pasar. Kemudian muncul Mizone yang mulai mengancam dan dalam waktu satu tahun mampu merebut pangsa pasar konsumen minuman isotonik sebesar 30%. Persaingan pun makin ketat dengan munculnya berbagai merek minuman isotonik yang menawarkan keunggulannya masing-masing. Produsen harus pandai menyusun strategi untuk menciptakan awareness produk dan menciptakan mindset positif bagi konsumen. Sampai saat ini, Mizone masih bertahan di peringkat kedua dan terus mengoptimalkan strategi marketing mix-nya (Product, Price, Place, Promotion ) dalam merebut pangsa pasar lebih besar di bidang minuman isotonik.
Tidak seperti kebanyakan pendatang baru di pasar isotonik yang bermain di kemasan kaleng, Mizone menjadi penantang pertama Pocari Sweat yang masuk dalam kemasan botol plastik PET berwarna biru, mudah dibawa kemana-mana, dan dengan volume yang lebih banyak, membuat konsumen menyukai produk Mizone. Keputusan yang cerdik karena dengan kemasan
botol PET, Mizone bisa membidik segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya. Mizone, brand minuman isotonik mengeluarkan varian baru yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Varian baru ini bukan lagi sebuah minuman isotonik tapi merupakan perpaduan unik buah, vitamin dan ekstrak white tea. White tea sendiri di Indonesia belum begitu populer karena memang harganya yang mahal. Di Indonesia sendiri dalam tahun 2014, berdasarkan Kantar Worldpanel Group kategori Minuman mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk pangsa urban, produk minuman naik 18% dari tahun lalu. Sedangkan pasar rural mengalami kenaikan sampai 25% dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk mendukung peluncuran produk baru ini, Mizone mengeluarkan TVC versi Merchansider Tokok dimana digambarkan penjaga minuman Mizone isotonik beradu pendapat dengan Fres’in. Fres’in sendiri hadir dalam 2 varian yaitu: Juicy Strawberry dan Crispy Apple.
1.      Tahap Penurunan
MIZONE CASE; Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Surabaya Totok Sudjianto mengatakan hal ini, Di label minuman Mizone hanya tertera bahan pengawet kalium sorbat. Setelah diteliti, ternyata dalam minuman itu terdapat bahan pengawet lain, yaitu natrium benzoat sebanyak 31,75 mg/kg. Pada label Minuman Isotonik Mizone tersebut tidak disebutkan adanya kandungan natrium benzoat dan kalium sorbat, dan beredar isu bahwa kandungan bahan pengawet dalam Mizone tersebut membahayakan kesehatan dan dapat (menyebabkan penyakit lupus).
ketidaksesuaian antara label dan kandungan bahan tambahan makanan pada minuman itu telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, dan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Meski ada ketidaksesuaian, Totok mengatakan, minuman itu tidak berbahaya bagi kesehatan karena kandungan natrium benzoat dan kalium sorbat masih di bawah batas. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 Tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan mengatur, batas kandungan natrium benzoat pada minuman maksimal 600 mg/kg dan kalium sorbat 200 mg/kg.

botol PET, Mizone bisa membidik segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya. Mizone, brand minuman isotonik mengeluarkan varian baru yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Varian baru ini bukan lagi sebuah minuman isotonik tapi merupakan perpaduan unik buah, vitamin dan ekstrak white tea. White tea sendiri di Indonesia belum begitu populer karena memang harganya yang mahal. Di Indonesia sendiri dalam tahun 2014, berdasarkan Kantar Worldpanel Group kategori Minuman mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk pangsa urban, produk minuman naik 18% dari tahun lalu. Sedangkan pasar rural mengalami kenaikan sampai 25% dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk mendukung peluncuran produk baru ini, Mizone mengeluarkan TVC versi Merchansider Tokok dimana digambarkan penjaga minuman Mizone isotonik beradu pendapat dengan Fres’in. Fres’in sendiri hadir dalam 2 varian yaitu: Juicy Strawberry dan Crispy Apple.

Mizone adalah salah satu produk minuman yang paling cemerlang sepanjang 2006. Diluncurkan September 2005, dalam setahun kemudian Mizone mampu menyalip produk-produk lain yang masuk pasar lebih dahulu. Parmaningsih Hadinegoro, corporate secretary TI, mengklaim Mizone telah menyalip Pocari Sweat, produk PT Amerta Indah, sebagai jawara di kategori minuman isotonik. Padahal, sejak 2003 boleh dibilang Pocari Sweat-lah yang merajai pasar minuman isotonik. Namun, sejak Kombet mempublikasikan hasil penelitiannya dan diliput luas oleh media massa, Mizone sementara harus menyingkir dari persaingan bisnis minuman isotonik.
Namun, akibat kelalaiannya itu, Mizone harus menanggung rugi tidak sedikit. Mizone dipasarkan dengan jaringan Aqua yang terdiri dari 30 depo, 50 distributor, dan 1 juta gerai di seluruh Indonesia. Jika satu gerai menjual rata-rata 10 botol per hari, dengan harga per botol Rp3.500, berarti Mizone kehilangan penjualan Rp35 miliar per hari. Badan POM memerintahkan Mizone menarik seluruh produk yang bermasalah dari pasar dan memusnahkannya dalam waktu dua minggu. Dalam jumpa pers Rabu (6/12) lalu di Hotel Shangri-La, Jakarta, Didi Nugrahadi, direktur pemasaran TI, juga mengakui kesalahan itu. “Kami akan menarik Mizone dan mengganti labelnya dengan yang mencantumkan dua bahan pengawet tersebut,” janji Didi. sebenarnya tidak ada masalah dengan produk. Hanya pada labelnya yang kurang jelas sehingga produknya masih aman untuk dikonsumsi. Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan langsung menarik produk dan menggantinya dengan produk yang telah direvisi. Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan produknya kosong di pasar dan tetap mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari perdebatan akibat munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda Mizone tidak terus dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Mizone semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye produknya. Strategi yang dilakukan Mizone berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai.
Bahkan pada Juni 2008 Mizone meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai dengan isu bahan pengawet, pada tahun 2008, promosi Mizone diarahkan pada pendekatan interaktif terhadap konsumen melalui pogram “Tantangan Mizone jadi 100% Kamu” dan karakter animasi mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) yang mencerminkan sisi manfaat mengkonsumsi Mizone. Bahkan saat ini mizone berupaya memposisikan produknya sebagai “everyday restoration drink”, artinya minuman yang baik dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan. Langkah promosi Mizone inilah yang menjadikan produknya kembali menjadi pilihan konsumen.

Komentar