BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dominan (dominant firm) adalah perusahaan yang memiliki porsi signifikan
dari pasar tertentu dan memiliki pangsa pasar
jauh lebih besar daripada saingan terbesar berikutnya. Perusahaan biasanya
dianggap dominan bila pangsa pasarnya 40 persen atau lebih. Sebuah industri
dengan perusahaan dominan seringkali memiliki pasar oligopoli. Strategi bersaing adalah penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas meliputi,
kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek
utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau industri-industri dalam
mana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang
kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi-strategi
yang secara potensial tersedia bagi perusahaan.
Perusahaan dominan muncul jika salah
satu dari beberapa perusahaan yang ada di pasar memiliki pangsa pasar yang
cukup besar, yakni sekitar 60% – 70%. Akan tetapi, perusahaan dominan berbeda
dengan monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Oleh karena itu,
perusahaan dominan berusaha mempertahankan pangsa pasar dan tingkat laba yang
selama ini dimiliki.
AQUA memegang saham lebih dari 62%
dari pasar air minum dalam kemasan di Indonesia, negara berpenduduk terbanyak
kelima didunia. Memegang posisi pimpinan menjadi sulit. Ada beberapa rintangan
yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam kemasan. Teknologi air dalam
kemasan tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran
menyediakan keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam kemasan. Penyaluran
yang efisien dan pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan
pada merek adalah kunci sukses.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui konsep strategi yang diterapkan perusahaan
AQUA.
2.
Mengetahui analisis dinamis perusahaan AQUA.
3.
Mengetahui tujuan strategi bisnis dan strategi bisnis
apa saja yang diterapkan.
4.
Mengetahui strategi pesaing kecil serta tujuannya.
5.
Mengoptimalkan Strategi untuk mencegah pesaing
mengambil pangsa pasar yang ada.
6.
Penerapanya Strategi pada PT. Aqua Golden Mississippi,
Tbk ?
C.
Ruang
Lingkup Pembahasan
1.
Konsep strategi yang diterapkan perusahaan
2.
Analisis dinamis perusahaan dominan
3.
Apa tujuan strategi bisnis? Dan apa saja strategi
bisnis perusahaan dominan?
4.
Apa saja strategi pesaing kecil? Dan apa tujuannya?
5.
Analisis Strategi Pada PT. Aqua Golden Mississippi,
Tbk
BAB II
GAMBARAN
UMUM & TINJAUAN TEORITIS
A. Sejarah Perusahaan
Aqua adalah sebuah merk air minum
dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi di
Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura.
Aqua adalah merk AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan
salah satu merk AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi
seperti merk generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang
memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan
multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden
Mississippi dengan Danone.
Dari strategi perusahaan dominant
Berbagai upaya dilakukan AQUA untuk membangun merk agar tidak dipersepsikan
konsumen sebagai sekadar komoditas. Selama 1986-1990 AQUA berkutat dan berpacu
dengan waktu untuk membangun kapasitas pabrik termasuk pendirian pabrik baru
dalam rangka mendekatkan diri ke pasar. Dalam rangka menyesuaikan perkembangan
usaha yang makin pesat pada 25 Juli 1989 nama PT Golden Mississippi diubah
menjadi PT AQUA Golden Mississippi. Sampai tahun 1990 kapasitas produksi AQUA
meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun 1985 dari hanya sebesar 38,23 juta
liter menjadi 188,7 juta liter.Pabrik-pabrik yang mulai dibangun antara lain di
Bali (Mambal), Sukabumi (Ciburial), Medan (Brastagi) dan Manado (Air Madidi).
Demi membangun citra kualitas yang prima AQUA mulai membangun pabrik dengan
konsep integrated production. Maksudnya proses pembuatan botol plastik mulai
dilakukan di pabrik bersama-sama dengan proses produksi air minum dalam
kemasan.
Perkembangan
dan akuisisi oleh Danone
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air)
yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri
(self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang
kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Willy
Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama
yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep
delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman
langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon
menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua secara
konsisten menanjak hingga akhirnya
angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, pabrik Aqua kedua
didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen
yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk
Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua
menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995,
Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in-line
di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan
bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat
segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi
menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya
persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT
Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya
kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat
setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari
ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk
dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang
terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium,
Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
A. Struktur Organisasi

Unsur – unsur Organisasi
PT. Aqua
Golden Missisippi Tbk memiliki banyak unsur dalam pengorganisasiannya terutama
Manusia, kerjasama, tujuan bersama, peralatan, dan lingkungan. Banyaknya
divisi-divisi yang ada mencerminkan unsur manusia didalamnya. Struktur
organisasi perusahaan ini yang bersifat spesialis dan menyebar, menandakan
kerjasama yang sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya
sehingga dapat melancarkan perusahaan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan
bersama.
Teori Organisasi
PT. Aqua Golden Missisippi
merupakan perusahaan yang memiliki banyak divisi dan pembagian tugas yang
merata. Mereka saling membangun satu dengan yang lainnya yang bermaksud
tercapainya tujuan bersama. Kekurangan fungsi suatu divisi, berarti pengurangan
kualitas dan penurunan target dan strategi. Sehingga dapat dikatakan perusahaan
ini tergolong terori organisasi modern.
Macam macam Organisasi Dari Segi Tujuan
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada
kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan.
Tujuan juga
dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya.
Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.
Struktur
Organisasi dan Uraian PekerjaanStruktur organisasi mempunyai peranan penting
dalam suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, sebagai sistem
pengendali intern dalam suatu perusahaan, pelimpahan wewenag dan tanggung jawab
dari masing-masing bagian.
A. Bentuk Badan Usaha
Bentuk Usaha
AQUA adalah Perseroan Terbatas Terbuka karena tujuan utama yang diharapkan oleh
perusahaan dalam kegiatan usaha AQUA adalah mencapai laba atau nilai yang
optimal dengan menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Mengingat PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
merupakan perusahaan yang cukup besar, yaitu sebagai perusahaan yang
mempelopori usaha air minum dalam kemasan di Indonesia sejak tahun 1973. Maka
dari itu, pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat memerlukan perhatian
khusus. Perusahaan juga berkepentingan untuk menjaga profitabilitasnya dengan
baik agar kondisi krisis yang dialami Indonesia tidak berimbas pada perusahaan
sehingga perusahaan akan mampu memperoleh laba di dalam menjalankan usahanya.
B. Daerah Pemasaran
Visi, misi,
tujuan, dan strategi yang digunakan oleh PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk masih
relevan dengan keadaan saat ini dan masih memungkinkan perusahaan untuk tetap
berada pada dunia persaingan usaha air minum dalam kemasan di Indonesia. Dengan
target pasar seluruh kalangan masyarakat Indonesia dan masyarakat luar negeri,
Aqua menawarkan beberapa produk air mineral tidak hanya dalam bentuk kemasan.
Aqua menawarkan beberapa produknya seperti, Aqua Reflection, Aqua 50, dan
minuman isotonik Mizone.
Pada tahun
1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah
strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu
kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam
nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share,
dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA,
kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses
oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Lokasi Sumber Mata Air AQUA
Ø Brastagi
Ø Lampung
(Jabung dan Umbul Cancau)
Ø Mekarsari
(Kubang)
Ø Subang
(Cipondoh)
Ø Wonosobo
(Mangli)
Ø Klaten (Sigedang)
Ø Pandaan
Ø Kebon Candi
Ø Mambal
Ø Manado
(Airmadidi)
A. Tinjauan Teoritis
Di dalam
melakukan pemasaran, sebelumnya perusahaan harus menentukan segmentasi atau
target pasar untuk memasarkan produknya. Segmentasi pasar (marketing segmentation)
merupakan suatu langkah awal pemasaran untuk membagi berbagai macam konsumen
yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan
dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Dan yang dimaksud dengan target
pemasaran adalah jenis konsumen yang dipilih, dan merupakan tujuan pemasaran
(marketing goals). Tujuan segmentasi
pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang
berpotensial. Pemasaran yang tidak
memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang
mungkin tidak tertarik untuk membeli barang/jasa yang dijual. Dan mungkin
perusahaan tersebut kalah dalam persangan bisnis.
Seiring dengan perkembangan zaman,
khususnya di era globalisasi dan teknologi informasi, pola manajemen perusahaan
di Indonesia harus menyesuaikan sistem dan lebih terbuka terhadap perubahan.
Mengingat tajamnya kompetisi dan luasnya skala persaingan dewasa ini, maka
perusahaan harus dikelola secara modern, terbuka tanpa harus kehilangan sifat
dan citra kekeluargaannya. Salah satu caranya adalah dengan go publik. Pada
dasarnya go publik merupakan suatu proses untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui permanent capital formation, yang menuntut adanya
transparansi yang wajib dilakukan oleh perusahaan. Adapun tujuan dari go publik
yaitu memperoleh modal dari masyarakat dengan cara menjual sedikit mungkin
surat berharga dengan harga yang mahal sebab dengan membagi kepemilikan dengan
masyarakat yang tidak terlalu besar, modal yang besar tetap bisa diperoleh.
Selain itu, tujuan terpenting dari go publik lainnya adalah memperbaiki
struktur modal menjadi lebih sehat (Widoatmodjo, 2004: 32).
Strategi
pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia .Tirto bermaksud untuk
memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di
Indonesia. Satu hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di
Jakarta dan sepanjang jalan Pantura membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada
kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita tentang AQUA menyebar dari kota
besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Strategi Penurunan Harga
Perusahaan
dominan muncul jika salah satu dari beberapa perusahaan yang ada di pasar
memiliki pangsa pasar yang besar. Sekitar 60-70%. Sementara disaat yang sama
tidak ada satupun pesaing yang mendekati pangsa pasar yang dimiliki perusahaan
terbesar. Oleh karena itu, biasanya perusahaan tersebut memiliki keleluasaan
yang cukup longgar dalam merumuskan strategi bisnisnya.
Perusahaan dominan berbeda dengan
monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Perusahaan dominanan
berkepentingan untuk melihat peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh
pesaing untuk mengembangkan perusahaan. Sekalipun pesaing-pesaing tersebut pada
awalnya relative lebih kecil dibanding perusahaan dominan bukan berarti bahwa
perusahaan pesaing tersebut sama sekali tidak memiliki kemungkinan untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Jika dilihat dari kepentingan
perusahaan pesaing yang masih relative kecil atau perusahaan yang baru akan
memasuki pasar maka keputusan untuk terus dan mampu bertahan atau bahkan
berkembang di pasar sepenuhnya. Tergantung pada kemampuan memperoleh laba
setelah mereka berada di pasar (postentry profit). Jika selisih antara harga
dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin menigkatnya pangsa pasar maka
laba yang diperoleh oleh perusahaan pesaing juga semakin besar. Ini berarti
tersedia peluang yang lebih besar bagi mereka yang terus bertahan dan bahkan
mungkin dapat berkembang jauh lebih besar.
B. Analisis Dinamis
Perusahaan dominan pada dasarnya hanya berusaha
menekan harga pasar sebagai akibat meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan,
sehingga harga pasar tersebut lebih rendah dibanding dengan biaya rata-rata
perusahaan baru. Nampak jelas bahwa analisis tersebut sama sekali mengabaikan
factor waktu yang dalam hal ini berupa sejauh mana tingkat kecepatan yang
dimiliki oleh perusahaan dominan dalam memperbesar pasokan barangnya. Juga sama
sekali belum mempertimbangkan kemampuan perusahaan baru dalam memperluas
kapasitas produksinya. Bukan tidak mungkin perusahaan baru tersebut ternyata
juga memiliki kemampuan untuk terlebih dahulu mengisi pasar dengan julah barang
yang lebih banyak dengan waktu yang relative singkat. Jadi dengan
mempertimbangkan factor waktu maka perhitungan tentang siapa dari keduanya
(perusahaan dominan ataupun perusahaan baru) yang lebih siap dan lebih cepat
dominan lebih siap, karena misalnya
ia masih memiliki kapasitas produksi yang menganggur, maka strategi perluasan
pangsa pasar dapat dengan mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk
keperluan itu, ia masih perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan
modal serta tenaga kerja, maka bukan tidak mungkin perusahaan tertinggal
dibelakang. Situasi sebaliknya yang terjadi.
Pesaing yang masih baru justru yang akan menambah
jumlah barang yang ada di pasar. Jika perusahaan baru memiliki kemampuan yang
handal untuk menambah jumlah barang yang ada di pasar maka strategi perluasan
pangsa pasar yang hendak dilakukan perusahaan dominan kurang efektif untuk
menangkal bertahannya perusahaan baru tersebut. Disamping itu analisis yang
memperhatikan variable waktu juga berkaitan dengan trade off yang dialami perusahaan
dominan ketika ia harus memilih antara kerugian berkurangnya laba yang
diperoleh sebagai akibat turunnya harga pasar dan kemungkinan mengecilnya
pangsa pasar karena ia membiarkan perusahaan baru untuk terus beroprasi.
Kemmungkinan pertama terjadi karena perusahaan dominan melakukan strategi
perluasan pangsa pasar karena ia lebih memperhatikan perhitungan jangka
panjang. Sedangkan kemungkinan kedua terjadi karena perusahaan dominan lebih
memperhatikan waktu jangka pendek. Ia lebih
mementingkan laba yang sekarang dari
pada laba yang akan datang dengan risiko kehilangan pangsa pasar. Untuk itu ada
berbagai pilihan. Jika perusahaan dominan melihat bahwa perbedaan laba sekarang
dan laba yang akan cukup besar dan disaat yang sama tingkat biaya modal juga
tinggi, maka pilihan untuk memilih laba sekarang dengan risiko mengecilnya
pansa pasar dapat dibenarkan. Apabila situasi yang sebaliknya yang terjadi
yakni selisih laba antar waktu cukup kecil dan disaat yang sama tingkat suku
bunga juga tidak tinggi maka pilihan untuk mempertahankan pangsa pasar menjadi
lebih dapat dipertanggungjawabkan dengan risiko berkurangnya laba yang didapat
untuk sementara waktu.
A. Strategi Bisnis
Bagaimana menjadi perusahaan
dominan? Yang jelas dengan cara menang bersaing. Karena dengan bekerja dengan
efisien maka perusahaan mampu menerapkan strategi harga termurah. Akibatnya
secara bertahap pesaing meninggalkan pasar, akhirnya hanya tinggal beberapa
perusahaan saja yang yang tetap bertahan. Menguasai pasar dan kemudian menjadi
perusahaan dominan, model perkembangan seperti ini biasanya terjadi pada
industry yang masih berada pada tahap perkenalan atau pertumbuhan.
Disamping itu, perusahaan dapat
menjadi perusahaan dominan dengan cara pertumbuhan eksternal, yakni melalui
merjer horizontal (salah satu perusahaan diantara berbagai perusahaan yang
beroperasi di pasar melakukan akuisisi terhadap perusahaan pesaingnya).dengan
cara ini biasanya hanya memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan
cara pertumbuhan internal. Tetapi model ini juga memerlukan daya dan dana yang
lebih besar, belum lagi harus beerurusan dengan regulasi pemerintah dan
undang-undang antitrust.
Setelah menjadi perusahaan dominan
bagaimana mempertahankan posisi bisnis yang menguntungkan tersebut? Perusahaan
yang telah mencapai posisi dominan berusaha untuk menurunkan harga pasar dengan
jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dikuasai. Dengan maksud untuk
mencegah masuknya perusahaan baru atau membuat pesaing yang sudah ada tidak
terlalu lama beroperasi di pasar.
Disamping itu perusahaan dominan
juga dapat menerapkan strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung
perusahaan pesaing secara tidak langsung. Perusahaan dominan juga dapat
mempengaruhi asosiasi buruh untuk melakukan tuntutan kenaikan upah sekalipun
taktik ini sulit untuk diterapkan. Dengan cara-cara tersebut ongkos produksi
baik yang ditanggung oleh perusahaan dominan maupun perusahaan pesaing akan
mengalami peningkatan. Akibatnya perusahaan pesaing mengalami kerugian dan
kemudian diharapkan akan segera meninggalkan pasar. Taktik pemasaran yang dapat
dilakukan perusahaan dominan antara lain dengan secara ajeg melakukan
pengembangan produk. Taktik ini tidak harus diartikan bahwa inovasi produk yang
radikal perlu dilakukan atau harus selalu berkaitan dengan atribu pokok produk.
Perusahan dominan juga dapat melakukan promosi besar-beesaran sehingga
menyebabkan peningkatan loyalitas konsumen. Taktik ini akan berhasil jika
perusahaan dominan mampu mengembangkan citra bahwa produk yang ditawarkan masuk
kategori unik atau paling tidak diyakini oleh konsumen sebagai barang yang
memili keistimewaan sekalipun tidak harus dikategorikan sebagai barang
eksklusif.
Masih ada strategi lain tapi cara ini dikenal
sebagai cara yang kurang etis sekalipun tidak berarti bahwa cara ini tidak
dikenal masyarakan bisnis dengan baik. Supaya konsumen tidak memiliki
kesempatan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh produk yang ditawarkan
perusahaan pesaing, mereka membeli
semua produk yang ditawarkan
perushaan pesaing untuk menghilangkan produk tersebut dari pasar (jika dana
yang tersedia cukup). Bahkan ada yang membeli kemudian merusak kualitas barang
perusahaan pesaing dan baru melemparnya ke pasar, tujuannya untuk merusak
kepercayaan konsumen pada perusahaan pesaing yang baru memasuki pasar.
A. Strategi Pesaing Kecil
Strategi ini digunakan untuk
mengetahui strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan pesaing kecil
tersebut untuk membesarkan perusahaan. Pertama-tama adalah dengan cara menekan
biaya seefisien mungkin. Disamping itu perusahaan pesaing juga dapat memilih
strategi fokus. Perusahaan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu
yang belum diperhatikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara-cara tersebut,
perusahaan pesaing membuka kemungkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang
diharapkan dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Pada pasar yang
sedang tumbuh, strategi ini lebih mudah diterapkan dan lebih menjanjikan
keberhasilan pada produk yang memiliki sifat mempribadi.
B. Strategi Pemasaran dengan Marketing Mix
Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Mizone
sebagai pendatang baru minuman isotonik menunjukkan eksistensinya dengan
mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi)
yang kompetitif . Launching produk
pada saat yang tepat, variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang terjangkau
semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh pelosok, serta
strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu mereduksi pangsa pasar market
leader minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan menempati urutan kedua
market share kategori minuman isotonik.
Strategi Marketig Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone
1.
Produk (product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan
kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27
September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa
passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian
baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu :
Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi
energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh,
dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran
keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami
melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah
terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina.
2.
Harga (Price)
Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp
2.500 untuk isi 500 mL, jika dibandingkan dengan isotonik dalam kemasan kaleng
yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .
3.
Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan
jalur distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah
dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada suatu
istilah di kalangan distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.
4.
Promosi (Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur,
namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan
aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye besar-besaran lewat placement
iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang. Belanja iklan
Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar
46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di
beberapa kota besar pada pusat
keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan membuat
iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta
di white board SMA ternama di beberapa kota besar.
A.
Analisis SWOT PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk,
Definisi
Analisi SWOT
Analisis SWOT (singkatan bahasa
Inggris dari strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi
Perusahaan
Dalam era persaingan yang semakin
ketat, setiap kali sebuah perusahaan harus mengevaluasi kinerjanya, serta
melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja
perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal
tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan
kinerja perusahaan adalah dengan cara restrukturisasi.
Jika kita mendengar istilah atau kata restrukturisasi,
yang ada dipikiran kita, seolah-olah membicarakan perusahaan yang sedang menurun.
Hal ini disebabkan oleh definisi restrukturisasi itu sendiri, yang antara lain
sebagai berikut:
1.
Restrukturisasi, sering disebut sebagai downsizing
atau delayering, melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit
kerja atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur oganisasi
perusahaan. Pengurangan skala perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki
efisiensi dan efektifitas (David,F, 1997:226)
2.
Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan
keluar bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi
organisasi, atau industri diambang pintu perubahan yang signifikan. Pemilik
umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau
masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti oleh
akuisisi untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu,
guna mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang
kuat, atau merupakan transformasi industri. Strategi restrukturisasi memerlukan
tim manajemen yang mempunyai wawasan untuk melihat ke depan, kapan perusahaan
berada pada titik undervalued atau industri pada posisi yang matang untuk
transformasi. Wawasan yang sama diperlukan untuk melakukan turn around pada
unit usaha, bahkan pada bisnis yang tidak familiar (Mintzberg & Quinn,
1996:732).
3.
Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki
dan memaksimalisasi kinerja perusahaan (Djohanputro, Bramantyo, 2004:2).
Padahal setiap kali perusahaan
melakukan perbaikan, entah dalam skala kecil, atau skala besar, tujuannya
adalah untuk memperbaiki kinerja. Tentu saja perusahaan tak perlu menunggu
terjadi penurunan baru dilakukan perbaikan, karena bisa terlambat, sehingga
perbaikan perlu dilakukan secara terus menerus. Pada umumnya istilah
restrukturisasi digunakan jika perusahaan ingin melakukan perbaikan secara
menyeluruh, dan tujuannya adalah untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja
perusahaan. Pada saat ini, jika anda membaca di surat kabar, banyak perusahaan
yang melakukan aksi korporasi, yang tujuannya adalah untuk memperkuat,
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan.
Peluang dan
Tantangan Eksternal PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk
Peluang:
Ø Bisnis air
mineral menjanjikan
Ø Potensi
Pasar
Ø Jangkauan
Pemasaran
Ø Bahan Baku
untuk wilayah indonesia melimpah
Ø Kesempatan
pangsa pasar internasional
Tantangan:
Ø Lokasi
sumber air
Ø Pemalsuan
Produk
Ø Limbah
kemasan
Ø Muncul
Teknologi Filterisasi air
Ø Dukungan
masyarakat skitar sumber air
A. Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu
perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang
menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum.
Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan
dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of
market volume.
Dalam
keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1.
Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi
peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan
berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi
peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi
untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran.
c. Strategi
penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada
harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan
penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
a. Strategi
penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan
peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga
rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang
rendah.
1.
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan
beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama
mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan
kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih
baik.
b. Perusahaan
menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk
dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan
memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan
meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan
beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness
advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference
advertising)
f. Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan
berikutnya.
2.
Tahap Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan
meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber
daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi
pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan
mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan
strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan
menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau
kenyaman produk.
e. Strategi
defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari
strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi
peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya
tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi
perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk
seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan
take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk
mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui
pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
3.
Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah
investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah
produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari
pasar baru
d. Tetap pada
tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri
dapat diatasi
e. Mengurangi
investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang
kurang menguntungkan.
a. Harvesting
strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
b. Meninggalkan
bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
Impementasi Live Circle PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk pada produk Mizone
1.
Tahap Pengenalan
Dengan memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di
bidang industri air minuman dalam kemasan, di abad 21 ini Danone Aqua melakukan
suatu inovasi dengan meluncurkan produk Mizone tepatnya pada 27 September 2005.
Mizone sendiri merupakan produk yang sudah dikenal di New Zealand, Australia,
dan China.
Danone-Aqua melihat potensi pasar
dengan memanfaatkan negara Indonesia yang beriklim tropis dengan aktivitas
penduduk yang sehari-harinya padat dan sangat berpotensi dalam menyebabkan
tubuh kehilangan cairan. Padahal, kehilangan cairan sebesar 2% saja dapat
menurunkan konsentrasi dan stamina tubuh kita. Menjawab kebutuhan tersebut,
MIZONE hadir di Indonesia sebagai sebuah inovasi baru dalam kategori minuman
ISOTONIK. Dengan kandungan HYDROMAXX nya Mizone dapat menggantikan cairan tubuh
yang hilang dengan mudah. Diluncurkan pertama kali di Surabaya pada tanggal 27
September 2005, Mizone hadir dalam dua rasa yaitu ORANGE LIME dan PASSION
FRUIT.
1.
Tahap Pertumbuhan
Momen puasa (November 2006) menjadi
peluang Mizone dalam mempromosikan produknya. Mizone melakukan berbagai variasi
program baik di radio, games pada pusat keramaian, dan 2 iklan komersial di TV.
Program “It’s Mizone Time” pada beberapa stasiun radio di Jakarta, Surabaya dan
Bandung yang menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan tema
yang unik bertajuk “Recharge your Body during Fasting Month” yang tersebar di
beberapa supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada
masyarakat luas.Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan untuk
mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha keluar
dengan kampanye berupa testimonial yang disebut “Tantangan Mizone Jadi 100%
Kamu”. Konsumen dipiih secara acak untuk minum Mizone selama 8 hari. Kemudian,
merekam aktivitas minimal 5 menit setiap hari setelah minum Mizone. Dari event
itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3 konsumen berbeda. Langkah
ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer engangement antara konsumen
dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk mengomunikasikan
benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi untuk
memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind (konsentrasi),
dan mimood (semangat) (Hidayat, 2008).
2.
Tahap Kematangan
Saat ini, dunia persaingan minuman
isotonic sangat ketat. Pocari Sweat sebagai pelopor minuman isotonik masih
merajai pasar. Kemudian muncul Mizone yang mulai mengancam dan dalam waktu satu
tahun mampu merebut pangsa pasar konsumen minuman isotonik sebesar 30%.
Persaingan pun makin ketat dengan munculnya berbagai merek minuman isotonik
yang menawarkan keunggulannya masing-masing. Produsen harus pandai menyusun
strategi untuk menciptakan awareness produk dan menciptakan mindset positif
bagi konsumen. Sampai saat ini, Mizone masih bertahan di peringkat kedua dan
terus mengoptimalkan strategi marketing mix-nya (Product, Price, Place,
Promotion ) dalam merebut pangsa pasar lebih besar di bidang minuman isotonik.
Tidak seperti kebanyakan pendatang baru di pasar
isotonik yang bermain di kemasan kaleng, Mizone menjadi penantang pertama
Pocari Sweat yang masuk dalam kemasan botol plastik PET berwarna biru, mudah
dibawa kemana-mana, dan dengan volume yang lebih banyak, membuat konsumen
menyukai produk Mizone. Keputusan yang cerdik karena dengan kemasan
botol PET, Mizone bisa membidik
segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol
yang jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan
mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone
juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone
Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya. Mizone, brand minuman isotonik
mengeluarkan varian baru yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Varian
baru ini bukan lagi sebuah minuman isotonik tapi merupakan perpaduan unik buah,
vitamin dan ekstrak white tea. White tea sendiri di Indonesia belum begitu
populer karena memang harganya yang mahal. Di Indonesia sendiri dalam tahun
2014, berdasarkan Kantar Worldpanel Group kategori Minuman mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Untuk pangsa urban, produk minuman naik 18%
dari tahun lalu. Sedangkan pasar rural mengalami kenaikan sampai 25%
dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk mendukung peluncuran produk baru ini,
Mizone mengeluarkan TVC versi Merchansider Tokok dimana digambarkan penjaga
minuman Mizone isotonik beradu pendapat dengan Fres’in. Fres’in sendiri hadir dalam
2 varian yaitu: Juicy Strawberry dan Crispy Apple.
1.
Tahap Penurunan
MIZONE CASE; Kepala Bidang
Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan
Makanan Surabaya Totok Sudjianto mengatakan hal ini, Di label minuman Mizone
hanya tertera bahan pengawet kalium sorbat. Setelah diteliti, ternyata dalam
minuman itu terdapat bahan pengawet lain, yaitu natrium benzoat sebanyak 31,75
mg/kg. Pada label Minuman Isotonik Mizone tersebut tidak disebutkan adanya
kandungan natrium benzoat dan kalium sorbat, dan beredar isu bahwa kandungan
bahan pengawet dalam Mizone tersebut membahayakan kesehatan dan dapat
(menyebabkan penyakit lupus).
ketidaksesuaian antara label dan
kandungan bahan tambahan makanan pada minuman itu telah melanggar Undang-Undang
(UU) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan, dan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Meski ada
ketidaksesuaian, Totok mengatakan, minuman itu tidak berbahaya bagi kesehatan
karena kandungan natrium benzoat dan kalium sorbat masih di bawah batas.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 Tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
mengatur, batas kandungan natrium benzoat pada minuman maksimal 600 mg/kg dan
kalium sorbat 200 mg/kg.
botol PET, Mizone bisa membidik
segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol
yang jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan
mengemas produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone
juga meningkat di mata konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone
Aqua) yang sudah terkenal kualitasnya. Mizone, brand minuman isotonik
mengeluarkan varian baru yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Varian
baru ini bukan lagi sebuah minuman isotonik tapi merupakan perpaduan unik buah,
vitamin dan ekstrak white tea. White tea sendiri di Indonesia belum begitu
populer karena memang harganya yang mahal. Di Indonesia sendiri dalam tahun
2014, berdasarkan Kantar Worldpanel Group kategori Minuman mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Untuk pangsa urban, produk minuman naik 18%
dari tahun lalu. Sedangkan pasar rural mengalami kenaikan sampai 25%
dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk mendukung peluncuran produk baru ini,
Mizone mengeluarkan TVC versi Merchansider Tokok dimana digambarkan penjaga
minuman Mizone isotonik beradu pendapat dengan Fres’in. Fres’in sendiri hadir dalam
2 varian yaitu: Juicy Strawberry dan Crispy Apple.
Mizone adalah salah satu produk
minuman yang paling cemerlang sepanjang 2006. Diluncurkan September 2005, dalam
setahun kemudian Mizone mampu menyalip produk-produk lain yang masuk pasar
lebih dahulu. Parmaningsih Hadinegoro, corporate secretary TI, mengklaim Mizone
telah menyalip Pocari Sweat, produk PT Amerta Indah, sebagai jawara di kategori
minuman isotonik. Padahal, sejak 2003 boleh dibilang Pocari Sweat-lah yang
merajai pasar minuman isotonik. Namun, sejak Kombet mempublikasikan hasil
penelitiannya dan diliput luas oleh media massa, Mizone sementara harus
menyingkir dari persaingan bisnis minuman isotonik.
Namun, akibat kelalaiannya itu,
Mizone harus menanggung rugi tidak sedikit. Mizone dipasarkan dengan jaringan
Aqua yang terdiri dari 30 depo, 50 distributor, dan 1 juta gerai di seluruh
Indonesia. Jika satu gerai menjual rata-rata 10 botol per hari, dengan harga
per botol Rp3.500, berarti Mizone kehilangan penjualan Rp35 miliar per hari.
Badan POM memerintahkan Mizone menarik seluruh produk yang bermasalah dari
pasar dan memusnahkannya dalam waktu dua minggu. Dalam jumpa pers Rabu (6/12)
lalu di Hotel Shangri-La, Jakarta, Didi Nugrahadi, direktur pemasaran TI, juga
mengakui kesalahan itu. “Kami akan menarik Mizone dan mengganti labelnya dengan
yang mencantumkan dua bahan pengawet tersebut,” janji Didi. sebenarnya tidak
ada masalah dengan produk. Hanya pada labelnya yang kurang jelas sehingga
produknya masih aman untuk dikonsumsi. Langkah recovery yang dilakukan Mizone
cukup strategis dengan langsung menarik produk dan menggantinya dengan produk
yang telah direvisi. Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan produknya kosong
di pasar dan tetap mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari
perdebatan akibat munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda
Mizone tidak terus dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat
mengembalikan trust konsumen. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Mizone
semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun
sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar
dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye
produknya. Strategi yang dilakukan Mizone berhasil sehingga pada tahun yang
sama dapat mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai.
Bahkan pada Juni 2008 Mizone
meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai
dengan isu bahan pengawet, pada tahun 2008, promosi Mizone diarahkan pada
pendekatan interaktif terhadap konsumen melalui pogram “Tantangan Mizone jadi
100% Kamu” dan karakter animasi mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan
mimood (semangat) yang mencerminkan sisi manfaat mengkonsumsi Mizone. Bahkan
saat ini mizone berupaya memposisikan produknya sebagai “everyday restoration
drink”, artinya minuman yang baik dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan.
Langkah promosi Mizone inilah yang menjadikan produknya kembali menjadi pilihan
konsumen.
Komentar
Posting Komentar